Ditelantarkan Bertahun-tahun, Pulau Ini Akan Diubah Jadi Taman Hiburan

Bengkulu, PaFI Indonesia — Pernahkah kamu mendengar tentang Pulau Boega? Jawabannya mungkin tidak. Pulau itu barangkali juga sudah dilupakan banyak orang.
Sebab, pulau ini terakhir kali ditempati bertahun-tahun yang lalu dan sejak saat itu dibiarkan begitu saja sampai sekarang.

Seperti dilansir Time Out, Pulau Boega memiliki sebidang tanah seluas 50 hektar dan terletak di Sungai Minho, di perbatasan Spanyol-Portugal.

Pulau ini hanya berjarak sekitar satu jam 20 menit berkendara dari Porto, dan hanya 50 menit dari Vigo, sebuah kota kecil di Spanyol.

Dulunya tempat ini merupakan pemukiman pertanian, tetapi sekarang menjadi lokasi pembangunan besar di mana pulau ini akan segera membuka taman hiburan baru.

Proyek ini merupakan usaha patungan antara perusahaan BlueCrow Capital, Obvious Gravity, dan Storyland Studios, dan akan dikenal sebagai Porto Boega.

Selain wahana dan roller coaster, taman hiburan di Pulau Boega akan menjadi rumah bagi toko-toko dan restoran. Jadi kamu tak perlu khawatir kelaparan usai bermain di taman hiburan.

Dan seperti semua taman hiburan yang bagus, tempat ini akan memiliki ‘cerita’, yang berpusat di sekitar sekelompok karakter dari berbagai budaya, yang semuanya telah diundang ke pulau tersebut.

Namun selain itu, belum banyak yang diketahui dari proyek pembangunan taman hiburan di Pulau Boega dan seperti apa wahana dan roller coaster itu sebenarnya, atau kapan taman itu akan dibuka? Lalu, berapa biaya pembangunan taman hiburan itu.

Pembangunan taman hiburan di Pulau Boega kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun. Kini kamu tentu jadi tidak sabar untuk mengetahui seperti apa taman hiburan tersebut.

Saat ini, katanya, wisatawan lebih tertarik pada pengalaman daripada landmark. Panas dan kelembapan kota yang konstan juga telah menciptakan permintaan untuk atraksi di malam hari. Kreasi digital dan pertunjukan cahaya pun ada dalam daftar kemungkinan wisata yang akan ditambahkan.

Di tengah perubahan pesat, anggapan Sentosa adalah pulau buatan terus bermunculan dari waktu ke waktu. Reklamasi lahan mungkin jadi sumber kebingungan. Pulau Belakang Mati berukuran sekitar 280 hektare, dan sejak 1972, Sentosa telah berkembang jadi sekitar 500 hektare.

Salah satu perubahan besar adalah kembalinya penduduk bermukim ke pulau itu. Namun, penduduk Sentosa modern hampir tidak memiliki kemiripan dengan masyarakat yang tinggal di Pulau Belakang Mati.

Sentosa Cove, di pantai timur pulau, adalah satu-satunya komunitas mewah yang terjaga keamanannya di Singapura. Itu dengan cepat jadi beberapa real estat yang paling dicari di negara ini.

Saat ini, rumah di Sentosa Cov dijual hingga 23 juta dolar Singapura atau setara Rp239 miliar. Kebanyakan dari mereka memiliki kolam renang, taman atap, garasi multi-mobil, dan kemewahan kelas atas lainnya.